Sunday 8 June 2014


Membeli atau menyewa rumah adalah sebuah pilihan keuangan yang cukup sulit untuk diputuskan. Biaya yang harus dibayarkan untuk membeli rumah pertama biasanya cukup besar, apalagi dengan jumlah tanah atau bangunan yang semakin terbatas dan permintaan pasar yang semakin banyak. Tempat tinggal atau hunian menjadi begitu langka dan harganya tentu saja menjadi sangat mahal.
Ada beberapa orang yang berpendapat, mengapa harus menyewa rumah? Menyewa rumah memiliki beberapa keterbatasan dan lebih parah lagi, dalam kondisi tertentu sebagian orang menganggap menyewa rumah sama halnya seperti membuang uang percuma karena tidak ada wujud investasi yang bisa dimiliki. Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan membeli rumah atau menyewa rumah, manakah pilihan yang paling tepat?
Kenaikan harga properti di Indonesia setiap tahunnya membuat ngeri para calon pembeli rumah. Belum lagi uang muka yang terkadang sangat tinggi untuk mendapatkan lokasi strategis rumah yang diinginkan yang dalam hal ini mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh pengembang.
Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, selama satu dekade yaitu antara tahun 2000-2010, rata-rata kenaikan harga properti adalah 10 persen. Persentase sebesar ini terjadi di lokasi premium atau CBD (central business district) seperti Sudirman, Thamrin, atau Kuningan. Jumlah ini terus meningkat hingga 20-30 persen selama tiga tahun terakhir. Sementara di kawasan non-CBD, pertumbuhan harga properti hanya mencapai separuhnya yakni 15 persen sampai 20 persen (kompas.com, 3 Juli 2013).  Kenaikan harga jual dan beli produk perumahan setiap tahunnya sangat mempengaruhi animo masyarakat untuk berinvestasi.
Memilih investasi di bidang properti, baik sebagai tempat tinggal ataupun untuk berbisnis, dalam hal ini merupakan sebuah investasi jangka panjang. Tentunya faktor lingkungan, keamanan dan kenyamanan penting untuk dipertimbangkan. Apabila kualitas diutamakan untuk faktor-faktor tersebut, properti yang dimiliki akan bernilai sangat tinggi dari tahun ke tahun.
Sudah sejak lama dunia perbankan memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah idaman melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Investasi properti melalui KPR ini dapat membawa hasil yang menguntungkan jika Anda memanfaatkannya dengan cara menyewakan atau menjualnya kembali dengan harga yang sesuai pasar.
Jika ditilik dari satu sisi, keputusan membeli rumah dapat memberi semacam kebebasan bagi Anda, contohnya untuk menentukan dekorasi, mengganti warna cat, membongkar dan menambah bagian rumah yang Anda inginkan. Dari sisi psikologi hal yang paling penting adalah bahwa setelah Anda mampu membeli rumah pertama Anda, meskipun tidak mewah namun aman dan nyaman untuk ditinggali, Anda dapat mulai mempersiapkan diri untuk pengeluaran besar lainnya, seperti kendaraan roda empat, pernikahan, atau perjalanan ibadah.
Di sisi lain, keputusan Anda untuk menyewa mungkin didasari oleh pertimbangan bahwa dari segi finansial pengeluaran Anda tidak sebesar membeli rumah. Anda juga tidak akan dipusingkan dengan beban bunga KPR atau pajak bumi dan bangunan yang ditetapkan pemerintah. Keuntungan lainnya adalah Anda tidak akan mengalami kerugian bilamana properti mengalami penurunan harga jual karena lokasinya yang tidak strategis, minimnya keamanan serta ketidaknyamanan lingkungan sekitar properti tersebut. Hal ini dapat mengganggu nilai investasi Anda di masa depan.
Pilihan Anda dalam memutuskan untuk membeli atau menyewa rumah harus ditentukan dengan bijak guna menentukan keberhasilan Anda secara finansial di masa depan. 

0 komentar:

Post a Comment